Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menggalakkan Hadharah atau Rukon

Minggu, 07 September 2025 | September 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-07T05:13:06Z

Signalkepri.com
Tanjung Baro Kecamatan Samalanga 7 September 2025, dalam rangka Memperingati hari lahir nya Besar Muhammad SAW, masyarakat desa Tanjung Baro Kecamatan Samalanga mengadakan Hadharah atau Rukon untuk melestarikan budaya Aceh yang kian lama kian menghilang. 


Keuchik Desa Tanjung Baro BUSAIRI SPdI yang di temui Media mengatakan bahwa, banyak Masyarakat di Kecamatan Samalanga sangat merindukan adanya Rukon atau Hadharah yang telah lama tidak mereka dengarkan dan mereka lihat lagi, sehingga pemuka masyarakat desa beserta para pemuda Gampong bersepakat untuk membuat acara Rukon di desa Tanjung Baro ini. 

Dengan kesepakatan tersebut maka di hadirkanlah dua perkumpulan Rukon yang ada di Kecamatan Simpang Mamplam untuk mengisi acara Rukon yang kami adakan di desa Tanjung Baro ini, yaitu dari Desa Rheum Barat yang dipimpin oleh Syeh Razali dan dari Desa ceut Mesjid yang dipimpin oleh Syeh Husaini.

Dalam pada itu pihak Media juga sempat mewawancarai Syeh Husaini tentang perkembangan budaya Rukon yang seolah telah hilang dari kalangan masyarakat Aceh. 

Menurut Husaini kesenian Rukon seharusnya digalakkan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen dan dibiayai melalui dinas Kebudayaan, namun untuk mereka tidak ada sedikitpun perhatian dan kepedulian dari pemerintah Kabupaten Bireuen. 

Rukon yang dipimpin oleh Husaini jangankan untuk dibantu biaya, perhatianpun tidak ada semua dilakukan dalam kelompok Rukon mereka karena cinta kepada budaya dan kesenian daerah Aceh supaya tidak lenyap ditelan Masa, oleh karena itu dengan dana patungan atau Swadaya dari anggota Rukon itulah yang dapat menggerakkan kegiatan tersebut ungkap Husaini. 

Disamping itu kelompok Rukon dari Desa Rheum Barat Yang dipimpin oleh Syeh Razali juga menyampaikan hal yang sama, yaitu tidak adanya kepedulian dari dinas pariwisata dan dinas Kebudayaan bahkan pemerintah Kabupaten Bireuen, sehingga kesenian dan budaya daerah Aceh yang berkuasa syari'ah akan sulit untuk dikembangkan. 

Menurut Razali kalaupun pemerintah Kabupaten Bireuen tidak ada kepedulian terhadap Rukon ini, seharusnya MAA, atau Majlis Adat Aceh peduli terhadap seni dan budaya Aceh. 

Masyarakat Aceh butuh hiburan, hiburan masyarakat Aceh yang sesuai dengan syari'at IsIam Aceh adalah Rukon, karena ini merupakan sarana untuk saling mengingatkan dan media ajar mengajar bagi masyarakat Aceh terutama dikalangan pemuda nya ucap Razali.

Harapan masyarakat desa Tanjung Baro Kecamatan Samalanga, kalau bisa kegiatan Rukon ini bisa diadakan minimal dalam setahun 4 kali, yaitu 1. menyambut tahun baru Hijriah 2. Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 3. Memperingati Israk dan Mikraj Nabi Muhammad SAW 4. Setelah Lebaran Idulfitri. 



Kegiatan Rukon tersebut harus didukung oleh pemerintah Daerah baik dari tingkat atas sampai ke tingkat yang paling bawah, agar budaya Rukon ini tidak hilang ditelan perkembangan zaman, sehingga melupakan kebudayaan sendiri. MN
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update